ABSTRAK

Berdasarkan PERMENKES RI nomor 1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang keselamatan pasien rumah sakit maksud dari Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) adalah mendorong perbaikan spesifik dalam keselamatan pasien. Salah satu perbaikan tersebut adalah peningkatan obat-obat yang harus diwasapadai (High Alert Medication). High Alert Medication adalah obat yang memiliki risiko tinggi menyebabkan bahaya besar pada pasien jika tidak digunakan secara tepat dan terjadi kesalahan dalam pemberiannya. Penyimpanan obat high alert di Instalasi Farmasi adalah kegiatan pengaturan obat yang meliputi obat harus di simpan terpisah dari obat-obat yang lain dan di beri penandaan khusus. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran kesesuaian penyimpanan obat high alert di instalasi farmasi depo rawat inap dengan Standar Prosedur Operasional RSUD Tarakan Jakarta periode April-Mei 2018 berdasarkan penandaan stiker high alert pada masing-masing obat high alert, penyimpanan obat high alert berdasarkan suhu penyimpanannya dan penempatan obat high alert sesuai dengan daftar obat high alert yang ada di RSUD Tarakan Jakarta. Penelitian ini termasuk ke dalam metode deskriptif kualitatif yaitu untuk memperoleh gambaran atau deskripsi tentang penyimpanan obat high alert di instalasi farmasi depo rawat inap. Hasil penelitian persentase kesesuaian penyimpanan obat high alert di instalasi farmasi depo rawat inap dengan Standar Prosedur Operasional RSUD Tarakan Jakarta, yaitu : Penandaan stiker high alert warna merah segi delapan dengan tuisan high alert berwarna putih pada masing-masing obat high alert sebanyak 61% sudah sesuai dan 39% sisanya belum sesuai. Penyimpanan obat high alert berdasarkan suhu penyimpanannya sudah sesuai yaitu 100%. Penempatan obat high alert sudah sesuai yaitu 100%. Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kesesuaian penyimpanan obat high alert di instalasi farmasi depo rawat inap masih ada yang belum sesuai dengan Standar Prosedur Operasional