ABSTRAK
Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien. Pelayanan kefarmasian di Rumah Sakit merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan Rumah Sakit. Standar Pelayanan Kefarmasian adalah tolak ukur yang dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian. Standar pelayanan minimal rumah sakit menurut menteri kesehatan No. 129/Menkes/SK/II/2008 yang telah diperbaharui oleh permenkes No.72 tahun 2016 tentang standar pelayanan kefarmasian di rumah sakit bahwa waktu tunggu standar untuk resep obat jadi yaitu ≤30 menit dan resep racikan yaitu ≤60 menit. Waktu tunggu adalah tenggang waktu mulai pasien menyerahkan resep sampai dengan menerima obat tersebut. Penelitian ini mengevaluasi waktu tunggu pelayanan resep racikan di instalasi farmasi rawat jalan RSIA Alvernia Agusta dan merupakan penelitian metode deskriptif kuantitatif. Pengambilan data pada bulan Mei–Juli 2018 dengan total sampel 212 resep racikan, semua data yang terkumpul di analisa, dengan dihitung jumlah menit dibagi dengan total sampel resep, sehingga diperoleh jumlah rata- rata waktu tunggu dalam menit. Total sampel tersebut dipisahkan dalam kategori 1-10, 11–20, 21–30, 31–40, 41-50 menit. Pada menit ke 1–10 terdapat jenis sediaan sirup kering, 10–11 jenis sediaan puyer komposisi 3 item obat, 21-30 jenis sediaan puyer komposisi lebih dari 5 item. 31–40 sediaan puyer untuk dosis dewasa sehingga jumlah obat yang diracik lebih banyak. Hasil penelitian resep racikan dari poliklinik anak di instalasi farmasi rawat jalan RSIA alvernia agusta periode Mei–Juli 2018 didapatkan rata-rata waktu tunggu 15,5 menit. Persentase resep racikan ≤30 menit adalah 99,43% dan ≥30 menit adalah 0,57%.