ABSTRAK

Staphylococcus aureus adalah patogen utama pada manusia dan salah satu bakteri tersering yang ada di telapak tangan. Mencuci tangan dapat menurunkan jumlah kuman pada telapak tangan sekitar 58%. Mencuci tangan terlihat lebih praktis dengan menggunakan gel hand sanitizer yang bisa digunakan dimana saja dan kapan saja tanpa harus membilasnya dengan air. Ekstrak etanol 96% daun salam memiliki aktivitas sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus aureus pada konsentrasi 10%-50%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui formulasi terbaik sediaan gel hand sanitizer ekstrak daun salam. Ekstraksi daun salam dilakukan dengan metode remaserasi. Optimasi basis gel dilakukan dengan menggunakan variasi konsentrasi carbopol (0,2; 0,5 dan 0,8%). Kemudian setiap formula diuji organoleptis, homogenitas, daya sebar, viskositas, dan pH selama satu bulan. Basis gel dengan konsentrasi carbopol 0,5% terpilih jadi basis terbaik, lalu dibuat sediaan gel hand sanitizer ekstrak daun salam dengan konsentrasi carbopol (0,4; 0,5 dan 0,6%). Kemudian dilakukan uji organoleptis, homogenitas, daya sebar, viskositas, dan pH selama satu bulan. Data pengukuran pH dan viskositas diolah menggunakan SPSS 17. Formula yang paling memenuhi syarat gel yang baik, dipilih sebagai formula terbaik. Gel hand sanitizer ekstrak daun salam dengan konsentrasi carbopol 0,6% dipilih sebagai formula terbaik karena lebih baik secara daya sebar dan viskositas dibanding formula yang lain.

Kata kunci: daun salam (Syzygium polyanthum), gel hand sanitizer, carbopol 940