ABSTRAK
Apotek adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik kefarmasian oleh Apoteker yaitu pembuatan termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau penyaluranan obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional Salah satu ruang lingkup dalam manajemen pelayanan kesehatan adalah manajemen logistik yaitu suatu bidang manajemen yang tugasnya khusus mengurusi logistik. Apotek nias medika tidak terdapat penyusunan khusus untuk pengadaan obat dengan metode tertentu sehingga sering terjadi kekosongan obat salah satunya untuk obat yang terdapat di resep dokter yang masuk ke apotek nias medika. Untuk itu perlu dilakukan pengendalian persediaan obat menggunakan metode tertentu salah satunya dengan menggunakan analisis ABC. Jenis penelitian adalah deskriptif dan kuantitatif, berdasarkan resep masuk dengan mencatat nama obat, jumlah obat, dan harga satuan obat kemudian diolah menggunakan analisa data selama bulan Januari-Mei 2020. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 160 jenis obat berdasarkan resep masuk ke apotek nias medika. Dengan 32 jenis (20%) obat tergolong kelompok A yaitu dengan nilai investasi sebesar 69,68% dengan obat laroton yang terdapat di posisi tertinggi. 47 jenis (29,37%) obat tergolong kelompok B dengan nilai investasi sebesar 20,25%. Sedangkan 81 jenis (50,63%) obat tergolong kedalam kelompok C dengan total investasi 10,07%.

Kata kunci: Manajemen Obat, Analisis ABC, Deskriptif kuantitatif