ABSTRAK

Selama ini salak (Salacca zalacca) hanya dikonsumsi daging buahnya saja. Sedangkan kulit buah salak hanya menjadi limbah dan tidak dimanfaatkan. Ini dikarenakan masyarakat belum menyadari bahwa kulit buah salak yang bertekstur kasar, berwarna coklat dan bersisik dapat dimanfaatkan sebagai obat. Salak memiliki bermacam-macam varietas, salah satunya adalah varietas pondoh. Salak pondoh merupakan varietas salak yang sangat populer di Indonesia. Dalam rangka meningkatkan pemanfaatan antioksidan alami dan pemanfaatan limbah dari kulit buah salak (Salacca zalacca) varietas pondoh, maka dilakukan penelitian untuk menguji aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol kulit buah salak (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss.) varietas pondoh yang diekstraksi secara maserasi dengan pelarut etanol 70%. Ekstrak diuji aktivitas antioksidannya, dengan pembanding vitamin C. Aktivitas antioksidan diuji dengan metode peredaman radikal bebas DPPH (2,2-difenil-1-pikril hidrazil). Kemampuan antioksidan diukur berdasarkan penurunan absorbansi DPPH pada panjang gelombang 515 nm setelah penambahan ekstrak kulit buah salak (Salacca zalacca) varietas pondoh dengan menggunakan spektrofotometer UV-Visible. Dari hasil pengujian aktivitas antioksidan diketahui nilai IC50 yaitu konsentrasi senyawa antioksidan yang dapat menyebabkan hilangnya 50% aktivitas radikal bebas DPPH. Ekstrak etanol kulit buah salak (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss.) varietas pondoh diuji antioksidannya dengan konsentrasi 120, 150, 180, 210, 240, 270, 300, 330, 360, dan 390 µg/mL. Hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol kulit buah salak (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss.) varietas pondoh memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar 202,89 µg/mL yang termasuk jenis antioksidan sedang.


Kata kunci : Kulit Buah Salak (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss.) varietas pondoh, Ekstrak, Antioksidan, IC50, DPPH (2,2-difenil-1-pikril hidrazil).