ABSTRAK
Kelengkapan resep merupakan aspek penting dalam resep sehingga dapat membantu mengurangi terjadinya medication error. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter atau dokter gigi, kepada apoteker, baik dalam bentuk paper maupun electronic untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan yang berlaku. Terdapat beberapa masalah yang telah lama terjadi dan secara terus menerus berlangsung, berupa penulisan resep dokter yang sulit dibaca dan ketidaklengkapan administratif resep sebagai informasi pengobatan pasien. Ini merupakan salah satu faktor yang dapat mengakibatkan medication error dari sebuah pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan peresepan psikotropika berdasarkan kelengkapan administratif dan farmasetik pada resep rawat jalan di Rumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit periode Oktober-Desember 2018. Penelitian ini bersifat deskriptif, dilakukan secara retrospektif terhadap resep psikotropika. Metode pengambilan data dilakukan secara acak sederhana menggunakan rumus Slovin, sebanyak 2.485 resep psikotropika dan ditemukan sebagai sample sebanyak 345 resep psikotropika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada satupun resep yang memenuhi kelengkapan administratif. Ketidaklengkapan tersebut disebabkan antara lain karena tidak adanya jenis kelamin (100%), umur pasien (17,97%), berat badan (82,32%), paraf dokter (47,83%), tanggal resep (13,91%), dan ruang/poli (48,12%). Secara farmasetik didapatkan (33,04%) resep psikotropika memenuhi kelengkapan farmasetik. Sebanyak (66,96%) tidak memenuhi kelengkapan farmasetik disebabkan karena tidak adanya bentuk obat (66,67%) dan kekuatan obat 1 (0,29%). Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa gambaran peresepan psikotropika pada resep rawat jalan di Rumah Sakit Khusus Daerah Duren Sawit periode Oktober-Desember tahun 2018 masih ditemui resep yang tidak memenuhi kelengkapan administratif dan farmasetik.