ABSTRAK
Berdasarkan data dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013 status obat yang ada di rumah tangga di Indonesia menyimpan obat untuk swamedikasi, yang dikelompokkan menurut obat yang sedang digunakan, obat untuk persediaan jika sakit, dan obat sisa. Obat sisa dalam hal ini adalah obat sisa resep dokter atau obat sisa dari penggunaan sebelumnya yang tidak dihabiskan atau obat kadaluarsa yang diperoleh dari resep dokter maupun yang dibeli secara bebas. Data yang diperoleh secara nasional ini 47,0% rumah tangga menyimpan obat sisa, jumlah ini lebih tinggi dibandingkan dengan proporsi rumah tangga yang menyimpan obat untuk persediaan yaitu 42,2%. Survei pendahuluan dengan kuesioner yang dilakukan terhadap 30 orang warga RW 01 Kelurahan Sukapura Jakarta Utara didapatkan hasil yang berpengetahuan kurang tentang penyimpanan obat sebanyak 22 orang (73,3%) dari 30 orang dan pembuangan obat sebanyak 21 orang (70%) dari 30 orang. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat tentang cara penyimpanan dan pembuangan sisa obat tidak terpakai. Metode penelitian merupakan penelitian non eksperimental dengan menggunakan kuesioner. Jenis penelitian bersifat deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian merupakan masyarakat RW 01 Kelurahan Sukapura yang terdaftar sebagai warga Kelurahan Sukapura yang diambil 20% dari jumlah KK masing-masing RT yang berusia antara 17 tahun sampai dengan 65 tahun dengan melibatkan 258 responden. Data dalam penelitian adalah data primer yang diperoleh dengan melakukan survei melalui kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan masyarakat mengenai cara menyimpan dan membuang sisa obat tidak terpakai di wilayah RW 01 Kelurahan Sukapura periode Juli 2019 adalah baik untuk penyimpanan (75,58%) dan kurang untuk pembuangan obat (54,39%).