ABSTRAK
Tanaman Cantigi (Vaccinium varingiaefolium (Bl.) Miq) banyak tumbuh di sekitar kawah gunung berapi namun belum banyak informasi yang terkuak. Cantigi merupakan salah satu tanaman di Indonesia yang mempunyai potensi sebagai antioksidan sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengobati berbagai macam penyakit. Reaksi oksidasi yang terjadi di dalam tubuh dapat menghasilkan radikal-radikal bebas. Radikal bebas merupakan molekul yang sangat reaktif dalam berinteraksi dengan molekul-molekul lain di dalam sel tubuh. Hal ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan reaksi berantai yang dapat merusak sel-sel tubuh. Jika kerusakan ini terjadi, maka kemungkinan tubuh berisiko terserang berbagai penyakit. Antioksidan bekerja dengan cara mendonorkan satu elektronnya kepada senyawa yang bersifat oksidan sehingga aktivitas senyawa oksidan tersebut dapat dihambat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada ekstrak metanol daun merah Cantigi, pengujian dilakukan dengan metode peredaman radikal bebas DPPH (2,2-difenil-1- pikrilhidrazil) dilihat nilai absorbansi dengan menggunakan Spectrofotometer UV- Vis. Ekstraksi dilakukan dengan metode perkolasi dengan pelarut metanol. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen. Identifikasi senyawa pada ekstrak metanol daun merah cantigi menunjukkan adanya senyawa flavonoid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol daun merah Cantigi (Vaccinium varingieaefolium (Bl.) Miq) memiliki nilai IC50 (inhibision consentrat) yaitu 141,22?g/mL sedangkan Vitamin C memiliki nilai IC50 6,91?g/mL. Simpulan dari penelitian ini adalah ada aktivitas antioksidan pada ekstrak metanol daun merah Cantigi dengan kategori antioksidan sedang.