Detail Cantuman
Advanced Search
Lap. KTI
Profil Peresepan Obat Batuk di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi Periode Januari-Maret 2019
ABSTRAK
Salah satu tanda penyakit atau klinik yang paling sering dijumpai pada penyakit paru dan saluran nafas . Batuk merupakan salah satu cara tubuh untuk saluran pernafasan dari lendir atau bahan dan benda asing yang masuk. Batuk dilakukan sebagai imun atau proteksi tubuh terhadap benda yang bias digunakan juga sebagai gejala dari suatu penyakit. Rangsangan penyebab batuk dapat berasal dari lingkungan atau penyakit. Jika penyebabnya dari lingkungan, maka batuk yang terjadi adalah batuk berbentuk refleksi dari pertahanan tubuh, misalnya tersedak makanan/ cairan, iritasi rokok atau kendaraan yang bergerak, suhu dingin atau panas. Pada uji pendahuluan yang dilakukan di Rumah Sakit Islam Pondok Kopi terhadap profil peresepan obat batuk pada bulan Desember 2018 terdapat 347 lembar resep obat batuk bila diteliti lebih lanjut obat batuk yang diresepkan berdasarkan zat aktifnya yaitu Ambroxol 25,46% , Asetilsistein 13,05%, Erdostein 22,52%, Bromhexin 13,88%, dan Guaifenesin 25,09%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil peresepan obat batuk di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi periode Januari ? Maret 2019 berdasrkan zat aktif, bentuk sediaan, dan obat penyerta. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif bersifat retrospektif dengan pengambilan data primer dari resep pada pasien yang ada di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi. Jenis penelitian Menggunakan Metode non-eksperimental dengan pengambilan data primer dari seluruh resep yang mengandung obat batuk pada pasien di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi periode Januari ? Maret 2019. Lokasi pengambilan data dilakukan di Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi dan waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Januari- Agustus 2019. Hasil penelitian ini menunjukkan zat aktif guaifenesin yang paling banyak diresepkan yaitu sebanyak 469 lembar resep (26,20%), dan yang sedikit diresepkan adalah bromhexin yaitu sebanyak 159 lembar resep (8,88%). Bentuk sediaan yang paling banyak diresepkan syrup yaitu sebanyak 518 lembar resep (28,43%) dan yang sedikit diresepkan drop yaitu sebanyak 239 lembar resep (13,12%). Obat penyerta yang paling banyak diresepkan golongan analgetik-antipiretik yaitu sebanyak 547 lembar resep (29,09%) dan yang paling sedikit diresepkan vitamin yaitu sebanyak 275 lembar resep (14,63%). Kesimpulan dari penelitian ini yang paling banyak diresepkan berdasarkan zat aktif, bentuk sediaan, dan obat penyerta adalah guaifenesin, syrup, dan analgetik-antipiretik. Sedangkan paling sedikit diresepkan adalah bromhexin, drop, dan vitamin.
Ketersediaan
KTI-025-2019 | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
KTI-025-2019
|
Penerbit | : ., 2019 |
Deskripsi Fisik |
54 Hal
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
3422116034
|
Klasifikasi |
KTI-025-2019
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain