ABSTRAK
Rhodamin B merupakan zat warna sintetik yang dilarang penggunaannya dalam kosmetik dan dinyatakan sebagai bahan yang berbahaya menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.239/Menkes/Per/V/85 dan Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Nomor 00386/C/SK/II/90 karena dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan dalam penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan kanker. Rhodamin B seringkali digunakan untuk mewarnai suatu produk kosmetik salah satunya adalah perona pipi. Sehubungan dengan hasil penelitian Anggraini pada tahun 2016, telah ditemukan 6 merek kosmetik perona pipi mengandung bahan berbahaya zat warna Rhodamin B sebagai salah satu pewarna yang beredar di pasar Pusat Grosir Cililitan (PGC).Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi Rhodamin B pada perona pipi yang beredar di pasar Pusat Grosir Cililitan (PGC). Metode dari penelitian ini yaitu penelitian deskriptif untuk membuktikan adanya rhodamin B pada kosmetik perona pipi dengan metode uji reaksi warna dan Kromatografi Lapis Tipis (KLT).Terdapat 5 sampel perona pipi yang tidak mencantumkan nomor registrasi. Sampel diekstraksi dengan menggunakan metode penyaringan, diikuti dengan identifikasi metode reaksi warna menggunakan pereaksi HCl pekat, H2SO4 pekat, NaOH 10% dan NH4OH 10%.Kemudian dilanjutkan identifikasi metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) menggunakan pengembang n-butanol, amonia, dan etil asetat (55:25:20). Hasil identifikasi dengan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) menghasilkan noda berwarna merah jambu jika dilihat secara visual dan berflourosensi kuning jika dilihat dibawah sinar UV 254 nm dan berwarna orange dibawah sinar UV 366nm dengan nilai Rf baku Rhodamin B 0,64, sampel A 0,63, sampel B 0,61, sampel C 0,49, sampel D 0,62 dan sampel E 0,52. Dari nilai Rf tersebut sampel A dan D mengandung Rhodamin B karena selisih nilai Rf berada dikisaran ? 0,02 dari Rf baku.Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa masih digunakannya pewarna Rhodamin B sebagai pewarna dalam kosmetik perona pipi.