ABSTRAK
Berdasarkan profil kesehatan 2017, konsumsi zat besi dan variasi dalam jumlah asupan zat besi selama kehamilan di Indonesia berjumlah 73,2% dan di antara ini 38,1% mengkonsumsi tablet suplemen darah selama setidaknya 90 hari, 61,9% selama kurang dari 90 hari, dan 26, 8% yang lupa minum Tablet Tambah Darah selama kehamilan mereka. Sedangkan di DKI Jakarta pada tahun 2017 penyediaan tablet penambah darah (TTD) untuk ibu hamil adalah 96,38%, yang meningkat pada tahun sebelumnya 2016 yang 93,26%. Berdasarkan Riskesdas 2018, total prevalensi anemia pada ibu hamil hamil pada 2018 mencapai 48,9% yang meningkat dari survei sebelumnya pada 2013 yang sebesar 37,1%. Kekurangan zat besi pada wanita hamil menyebabkan anemia yang dapat meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Risiko kematian ibu, prematur, berat badan lahir rendah. Penyebab tingginya angka kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan, eklampsia, aborsi, persalinan lama, infeksi dan gizi buruk perempuan yang disebut Kekurangan Energi Kronis (KEK) dan anemia. Upaya pemerintah untuk mengurangi kejadian anemia terdiri dari deteksi dini anemia melalui tes laboratorium kadar hemoglobin yang dilakukan selama ANC (Ante Natal Care) dan pemberian tablet tambahan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui deskripsi pengetahuan ibu hamil tentang tablet darah tambahan di Bidan Warsiningsih pada bulan Agustus. 2019. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan populasi 92 orang yang ditentukan secara acak acak menggunakan data primer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memiliki pengetahuan yang baik dari 14 responden (15%), yang memiliki pengetahuan yang cukup dari 38 responden (41%), dan yang memiliki pengetahuan kurang dari 40 responden (43%).