ABSTRAK
Obat memainkan peran penting dalam mengobati berbagai kondisi dan penyakit, namun saat tidak lagi membutuhkan obat-obatan tersebut, penting untuk membuangnya dengan benar untuk membantu mencegah obat tercampur-baur dengan satu sama lain. Pembuangan obat yang tidak tepat justru dapat membahayakan, tidak hanya bagi manusia tetapi juga bagi lingkungan sekitar kita. Berdasarkan data dari hasil penelitian dan pengembangan kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013 status obat yang ada dirumah tangga untuk tujuan swamedikasi, dikelompokkan menurut obat yang sedang digunakan, obat untuk persediaan jika sakit, dan obat sisa obat sisa dalam hal ini adalah obat sisa dari penggunaan sebelumnya yang tidak dihabiskan atau obat kadaluarsa baik yag diperoleh dari resep dokter atau yag dibeli secara bebas tanpa resep dokter. Secara nasional 47,0% rumah tangga menyimpan obat sisa, lebih tinggi dibandingkan dengan proporsi rumah tangga yang menyimpan obat untuk persediaan yaitu 42,2%. Berdasarkan hasil dari uji pendahuluan kepada 30 responden di wilayah RW 20 Kelurahan Bojong Nangka didapat sebanyak 2 responden (7%) yang berpengetahuan baik dalam pembuangan sisa obat, 8 responden (27%) berpengetahuan cukup, dan 20 responden (67%) berpengetahuan kurang dalam pembuangan sisa obat. Berdasarkan hasil dari penelitian maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan Masyarakat RW 20 Kelurahan Bojong Nangka Kabupaten Tangerang tentang Cara Membuang Sisa obat yang terbanyak yaitu pengetahuan dengan kategori cukup. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran masyarakat di Rw.20 Kelurahan Bojong Nangka Tangerang Tentang Pembuangan Sisa Obat. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode Total Sampling dengan jumlah sampel 240. Data yang digunakan adalah data primer dengan menggunakan metode deskriptif yang dilakukan dengan cara pengisian kuesioner kepada responden. Hasil dari penelitian menunjukan yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 12% (29 responden), yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 53% (126 responden), dan yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 35% (85 responden).