ABSTRAK
Penyelenggaraan Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas harus didukung oleh ketersediaan sumber daya kefarmasian, pengorganisasian yang berorientasi kepada keselamatan pasien, dan standar prosedur operasional sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pengendalian mutu Pelayanan Kefarmasian merupakan kegiatan untuk mencegah terjadinya masalah terkait Obat atau mencegah terjadinya kesalahan pengobatan atau medikasi (medication error), yang bertujuan untuk keselamatan pasien (patient safety). Menurut data pada bulan Desember 2017 kejadian Medication Error di Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu mencapai 100% pada tidak adanya identitas dokter penulis resep, 1,07% pada bentuk sediaan obat, 100% pada identitas pasien, dan 100% pada tidak adanya paraf atau tanda tangan dokter. Dari uraian singkat di atas menunjukan bahwa masih banyak terdapat penulisan resep yang tidak lengkap di Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu yang belum teridentifikasi sehingga dapat berpotensi Medication Error. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi resep dokter yang dapat berpotensi Medication Error pada pasien BPJS di Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu Jakarta Utara periode Januari ? Maret 2018. Penelitian ini menggunakan penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif dengan pengambilan data sekunder yaitu lembar resep dokter pada pasien BPJS yang ada di Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu periode Januari ? Maret 2018. Sampel resep diambil menggunakan teknik Krecjie Morgan. Pengambilan data dilakukan pada tiga bulan yaitu resep bulan Januari sampai dengan Maret 2018. Jumlah lembar total 4135 resep dengan sampel yang diambil melalui teknik sampling Krecjie Morgan didapatkan 900 lembar resep. Berdasarkan tabel untuk penulisan data pada bulan Januari ? Maret 2018, di dapatkan hasil total dari 3 bulan penelitian Medication Error di Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu sebagai berikut, dari 4135 resep dan yang diambil 900 resep sebagai sample, terdapat 31,11% tidak adanya identitas dokter penulis resep, 100% pada tidak lengkapnya identitas pasien, dan 11,11% pada tidak adanya paraf atau tanda tangan dokter. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Gambaran Identifikasi Resep Dokter yang dapat berpotensi medication error pada pasien BPJS di puskesmas kelurahan Sungai Bambu Jakarta Utara periode Januari ? Maret 2018 ditemukan ketidaklengkapan resep di Puskesmas Kelurahan Sungai Bambu sehingga dapat berpotensi medication error.