ABSTRAK
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fisik mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Kesehatan reproduksi berkaitan dengan kebersihan alat kelamin, khususnya saat menstruasi bagi wanita. Pada saat sedang menstruasi pembuluh darah dalam rahim sangat mudah terkena infeksi karena darah dan keringat keluar menempel pada vulva dan dapat menjadi daerah genitalia menjadi lembab. Apabila tidak di jaga kebersihan genitalia dengan benar maka dapat beresiko ISK ( Infeksi Saluran Kemih). Maka perlu perhatian khusus tentang Vulva Hygiene saat menstruasi. Vulva hygiene saat menstruasi adalah tindakan untuk memelihara kesehatan dan kebersihan pada daerah kewanitaan pada saat menstruasi dan bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi pada vulva, bau tidak sedap, gatal-gatal serta keputihan. Berdasarkan uji pendahuluan yang dilakukan terhadap 30 responden di peroleh hasil 23 responden berpengetahuan cukup dan sisanya berpengetahuan kurang. Tujuan penelitian ini menggambarkan pengetahuan tentang Vulva Hygiene saat menstruasi pada mahasiswi Akademi Farmasi IKIFA Jakarta Timur. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel menggunakan rumus Stratifed Random Sampling didapat 274 responden. Berdasarkan hasil analisa data diperoleh gambaran mahasiswi Akademi Farmasi IKIFA yang meliputi pengertian vulva hygiene saat menstruasi diperoleh hasil berpengetahuan cukup sebanyak (41%), manfaat vulva hygiene saat menstruasi diperoleh hasil berpengetahuan cukup sebanyak (50%), akibat dan dampak tidak melakukan vulva hygiene saat menstruasi diperoleh hasil berpengetahuan baik sebanyak (68%), cara pelaksanaan vulva hygiene saat menstruasi diperoleh hasil berpengetahuan cukup sebanyak (47%). Simpulan dari hasil keseluruhan yang diperoleh dalam penelitian ini memiliki pengetahuan cukup sebanyak 139 mahasiswi (51%), memiliki pengetahuan baik sebanyak 123 mahasiswi (45%) dan memiliki pengetahuan kurang sebanyak 12 mahasiswi (4%)