ABSTRAK
Berdasarkan data dari hasil penelitian dan pengembangan kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2013. Status obat pada rumah tangga dari data secara nasional dikelompokkan menyimpan obat sisa sebanyak 47,0%, menyimpan obat untuk persediaan sebanyak 42,2% dan sisanya menyimpan obat yang sedang digunakan. Pembuangan sisa obat tidak terpakai yang dilakukan secara tidak layak dapat menimbulkan berbagai macam masalah yang dapat berpotensi beredarnya obat palsu dan penjualan obat kadaluwarsa yang membahayakan konsumen dan membahayakan lingkungan sekitar. Beberapa jenis obat seperti antibiotik, antiseptik, anti virus, anti jamur, anti cacing, dll, jika sampai ke tanah akan menyebabkan ketidakseimbangan flora dan fauna mikro didalam tanah, karena dapat membunuh mikroorganisme normal. Khusus untuk antibiotik, dapat menyebabkan kekebalan mikroorganisme yang berbahaya terhadap antibiotik tersebut. Selain itu, obat-obatan bekas yang di buang akan mencemari air tanah atau yang dibuang ke saluran air akhirnya mengalir ke laut, mencemari ikan dan mahluk laut lainnya yang pada akhirnya masuk ke dalam perut kita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang cara membuang sisa obat tidak terpakai di RW 03 Kelurahan Rawaterate Jakarta Timur. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah proporsional random sampling berdasarkan kartu keluarga(KK). Sampel dalam penelitian ini diambil dari 20% dari jumlah KK dimasing-masing RT di wilayah RW 03, dimana RW 03 terdiri dari 5 RT dan keseluruhan populasi di RW 03 sebanyak 595 KK. Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer yang didapat melalui pengamatan atau hasil penyebaran kuesioner kepada responden, yaitu ibu di RW 03 Kelurahan Rawaterate Jakarta Timur. Hasil validasi yang dilakukan terhadap 30 responden dengan menggunakan SPSS versi 22 menunjukkan bahwa dari 20 kuesioner didapatkan 10 kuesioner yang valid sehingga dapat digunakan untuk penelitian. Hasil penelitian menunjukkan dari 119 responden sebanyak 7 orang (5,88%) memiliki pengetahuan baik, 84 orang (70,59%) memiliki pengetahuan cukup dan 28 orang (23,53%) memiliki pengetahuan kurang.