ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian profil peresapan antibiotik golongan sefalosporim pada pasien bedah sesar di Rumah Sakit Ibu dan Anak ?X? Jakarta. Antibiotik merupakan obat yang paling banyak digunakan terkait dengan banyaknya kejadian infeksi bakteri. Penggunaan antibiotik yang tidak tuntas dapat menimbulkan masalah resistensi dan efek obat yang tidak diinginkan. Sefalosporin menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan struktur, khasiat dan sifat yang banyak serupa dengan penisilin. Sefalosporin dapat dengan mudah melintasi plasenta, tetapi kadarnya dalam darah janin lebih rendah daripada dalam darah ibunya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah dan persentase peresepan antibiotik golongan sefalosporin pada pasien bedah sesar di RSIA ?X? Jakarta Periode Januari ? Februari 2019 berdasarkan resep yang mengandung antibiotik, zat aktif antibiotik dan bentuk sediaan antibiotik. Jenis penelitian ini yang digunakan adalah penelitian deskriptif dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara mengambil data secara retrospektif yang terdapat dalam lembar resep di Farmasi Rawat Inap RSIA ?X? Jakarta periode Januari ? Februari 2019. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien yang melahirkan di RSIA ?X? Jakarta Periode 01 Januari sampai 28 Februari 2019 sebanyak 262 pasien. Sampel dalam penelitian ini adalah data lembar resep seluruh pasien yang menerima perlakuan bedah sesar di Instalasi Farmasi Rawat Inap di RSIA ?X? Jakarta Periode Januari ? Februari 2019 sebanyak 582 resep. Teknik pengumpulan data menggunakan lembar resep yang mengandung antibiotik yang diperoleh dari pengelompokan resep pada pasien bedah sesar, lalu resep ? resep yang mengandung antibiotik dikelompokan dan dibuat rekapitulasi berdasarkan tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah dan persentase resep pasien bedah sesar yang mendapatkan antibiotik sebanyak 458 lembar resep (78,7%). Dan berdasarkan zat aktif antibiotik yang paling banyak diresepkan adalah seftriakson sebanyak 197 resep (60,2%). Sedangkan peresepan antibiotik berdasarkan bentuk sediaan yang paling banyak digunakan adalah injeksi sebanyak 379 resep (62,3%).