ABSTRAK
Penyakit infeksi di Indonesia masih termasuk dalam sepuluh penyakit terbanyak. Antibiotik merupakan obat yang paling banyak digunakan pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri.. Hasil penelitian antimicrobial Resistant in Indonesia (AMRIN-Study) terbukti dari 2494 individu di masyarakat, 43% Escherichia coli resisten terhadap berbagai jenis antibiotik antara lain: ampicilin (34%), kotrimoksazol (29%), dan kloramfenikol (25%). Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan dari 30 orang di lingkungan RW 02 Kelurahan Pinang Ranti , diperoleh hasil bahwa masyarakat menggunakan antibiotik secara tidak tepat sebanyak 10 % memiliki pengetahuan yang baik, 27% memiliki pengetahuan yang cukup dan yang memiliki pengetahuan kurang 63%. Masyarakat menggunakan antibiotik satu tablet atau dua tablet saja pada saat sakitr gigi dan menghentikan pengobatan setelah sakitnya berhenti, padahal lazimnya penggunaan antibiotik 3-5 hari secara teratur. Antibiotik yang digunakan diperoleh tidak dengan resep dokter, hanya membeli bebas di toko obat tanpa pelayanan informasi dari tenaga kesehatan tentang cara penggunaan, dosis serta aturan pakai antibiotik yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat tentang penggunaan antibiotik di lingkungan RW 02 di Kelurahan Pinang Ranti. Metode penelitian ini yaitu deskriftif. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di RW 02 Kelurahan Pinang Ranti dengan jumlah sampel 339 responden menggunakan cluster random sampling. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pengetahuan mengenai penggunaan antibiotik yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 120 orang (43,50%), yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 142 orang (51,4%), dan yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 14 orang (5,1%). Kesimpulan dari hasil penelitian ini yaitu masyarakat RW 02 memiliki pengetahuan yang cukup yaitu 142 orang (51,4%).