Detail Cantuman
Advanced Search
Lap. KTI
Identifikasi Parasetamol dalam Jamu Pegal Linu dengan Metode Reaksi Warna dan Kromatografi Lapis Tipis di Kelurahan Penggilingan Jakarta Timur
ABSTRAK
Pencampuran obat tradisional dengan bahan-bahan kimia berbahaya sering dilakukan untuk menjadikan obat tradisional tersebut semakin berkhasiat secara instan. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.006/Menkes/Per/2012 pasal 37 yaitu bahwa segala jenis obat tradisional tidak boleh mengandung bahan kimia sintetik atau hasil isolasi yang berkhasiat sebagai obat. Salah satu produk obat tradisional yang banyak diminati oleh masyarakat adalah jamu pegal linu. Jamu pegal linu digunakan untuk menghilangkan pegal linu, nyeri otot dan tulang, memperlancar peredaran darah, memperkuat daya tahan tubuh dan menghilangkan sakit seluruh badan. Parasetamol merupakan salah satu zat yang ditambahkan dalam jamu, berkhasiat sebagai analgetis dan antipiretis, tetapi apabila ditambahkan dalam jumlah yang tidak terukur, dapat berpotensi membahayakan kesehatan. Efek samping parasetamol tak jarang terjadi, antara lain reaksi hipersensitivitas dan kelainan darah. Pada penggunaan kronis dari 3-4 g sehari dapat terjadi kerusakan hati dan pada dosis di atas 6 g mengakibatkan necrosis hati yang tidak reversibel. Tujuan dilakukan penelitian ini untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan parasetamol dalam jamu yang beredar di Kelurahan Penggilingan Jakarta Timur. Terdapat 6 sampel jamu yang mencantumkan nomor registrasi fiktif, kemudian dilakukan identifikasi menggunkan metode reaksi warna dan kromatografi lapis tipis. Sampel di ekstraksi menggunakan corong pisah, kemudian dilakukan pengujian dengan reaksi warna FeCl3 dan reaksi gabungan dengan asam sulfanilat terdiazotasi. Selanjutnya diidentifikasi menggunakan metode kromatografi lapis tipis menggunakan pengembang kloroform dan methanol (90:10) yang menghasilkan noda berwarna biru dibawah lampu UV 254 nm. Hasil identifikasi parasetamol dengan menggunakan kromatografi lapis tipis menunjukan baku pebanding memiliki nilai Rf 0,2. Jamu E memiliki nilai Rf 0,2 dan kontrol positif menghasilkan Rf 0,2. Keduanya sama-sama menghasilkan Rr 1,0. Pada jamu B, C dan F mempunyai nilai ?0,02 dari Rf baku pembanding parasetamol . Dari hasil tersebut jamu B, C, E dan F positif mengandung parasetamol.
Ketersediaan
KTI-147-2019 | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
KTI-147-2019
|
Penerbit | : ., 2019 |
Deskripsi Fisik |
64 Hal
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
3422116232
|
Klasifikasi |
KTI-147-2019
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain