ABSTRAK Penyakit infeksi masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting, khususnya di negara berkembang. Penyakit infeksi masih menjadi penyebab utama angka kematian. Antibiotik termasuk obat yang paling banyak digunakan untuk mengobati penyakit infeksi. Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri, dengan cara membunuh mikroorganisme dan menghambat pertumbuhan bakteri. Antibiotik merupakan obat keras yang memerlukan resep dokter dan dalam penggunaan antibiotik tanpa resep dokter yang tidak tepat menyebabkan terjadinya resistensi dan masih tingginya pembelian dan penggunaan antibiotik tanpa resep dokter merupakan pemicu tingginya kasus antimicrobial resistence (AMR) di sekitar kita. Antibiotik telah digunakan secara bebas oleh masyarakat tanpa mengetahui dampak dari pemakaian yang tidak sesuai dengan aturan pakai. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penggunaan antibiotik tanpa resep dokter pada masyarakat di RW 03 kelurahan Duren Sawit kecamatan Pondok Kopi Jakarta Timur. Jenis penelitian ini merupakan metode survei deskriptif kuantitatif dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan cara Proportionate Random Sampling total seluruh masyarakat di RW 03 yang perhitungan diambil 20% dari total Kartu Keluarga (KK). Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada 442 responden di RW 03 kelurahan Duren Sawit kecamatan Pondok Kopi Jakarta Timur, yang menyimpan antibiotik terdiri dari 442 orang (100%), tempat pembelian antibotik di apotek sebanyak 226 orang (51,13%) dan di warung sebanyak 3 orang (0,68%), bentuk sediaan pada kapsul sebanyak 243 orang (54,98%) dan salep sebanyak 2 orang (0,45%), usia pada 26-35 tahun sebanyak sebanyak 127 orang (28,37%) dan masa manula (65 tahun keatas) 3 orang (1%), jenis penyakit yang diderita yaitu demam sebanyak sebanyak 162 orang (36,65%) dan lain-lainnya sebanyak 21 orang (4,75%), golongan antibiotik yang digunakan yaitu Golongan Penisilin yaitu Amoksisilin sebanyak sebanyak 378 orang (85,52%). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk tidak menyimpan antibiotik di rumah dan penggunaan antibiotik seharusnya dihabiskan.