ABSTRAK
DAGUSIBU merupakan singkatan dari Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang obat. DAGUSIBU merupakan suatu program edukasi kesehatan yang dibuat oleh IAI dalam upaya mewujudkan gerakan keluarga sadar obat, pengetahuan masyarakat tentang penggunaan antibiotik serta tentang pengelolaan antibiotik yang tidak tepat menjadi faktor yang dapat memicu resistensi bakteri terhadap antibiotik. Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013 menunjukkan bahwa 35,2% masyarakat Indonesia menyimpan obat untuk pengobatan sendiri di rumah tangga, baik diperoleh dari resep dokter maupun dibeli sendiri secara bebas, diantaranya sebesar 27,8% adalah antibiotik dan 35,7% obat keras. Berdasarkan uji pendahuluan terhadap 30 orang responden yang memiliki pengetahuan tentang DAGUSIBU obat antibiotik di RW 010 Kampung Sumur Kelurahan Klender Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur. Dari 30 responden diketahui 4 orang responden diantaranya memiliki pengetahuan yang baik tentang gambaran pengetahuan tentang DAGUSIBU obat antibiotik, 7 orang responden memiliki pengetahuan cukup, dan 19 orang responden lainnya memiliki pengetahuan yang kurang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat tentang DAGUSIBU obat antibiotik di RW.010 Kampung Sumur Kelurahan Klender Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur. Metode penelitian ini yaitu penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di RW 010 Kampung Sumur Kelurahan Klender Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur, yang terdaftar sebagai warga kelurahan klender yang diambil 20% dari jumlah KK yang melibatkan 346 responden menggunakan teknik cluster random sampling. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa yang memiliki pengetahuan baik tentang DAGUSIBU Obat Antibiotik yaitu sebanyak 43,64% responden, pengetahuan cukup yaitu sebanyak 22,83% responden, dan berpengetahuan kurang sejumlah 33,53% responden. Kesimpulan dari keseluruhan penelitian ini menyatakan bahwa Masyarakat di RW 010 Kampung Sumur Kelurahan Klender Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 143 responden (43,64%).