ABSTRAK
Penyakit demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus dengue, kemudian disebarkan oleh nyamuk aedes aegypti. Terjadinya kasus DBD juga dipengaruhi oleh perilaku masyarakat, Di lingkungan tersebut telah mengetahui program pemberantasan nyamuk demam berdarah dengue melalui 3M (menguras, menutup, dan mengubur), namun upaya tersebut masih belum optimal. Sehingga masih terjadinya DBD di lingkungan tersebut. Menurut hasil konfirmasi yang penulis lakukan kepada ketua RT 08 bahwa di RT 08 pada tahun 2018 pernah ada satu warga nya terjangkit demam berdarah dengue (DBD), pada tahun 2019 tepat nya pada bulan April ada 1 warga yang terkena penyakit DBD, walaupun di RT tersebut sudah diadakannya program jumantik pada hari rabu dan jumat dari jam 08.00 ? 10.00 WIB. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat tentang penyakit demam berdarah dengue (DBD). Mengenai pencegahan, penyebab, dan gejala. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total Sampling dan didapatkan responden sebanyak 120 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat di RT 08 RW 16. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan data primer dengan menggunakan kuisioner. Berdasarkan hasil penelitian tentang pengetahuan penyebab penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang memiliki pengetahuan baik 9 responden (7,5 %), yang memiliki pengetahuan cukup 52 responden (43,3 %), yang memiliki pengetahuan kurang 59 responden (49,2 %). Hasil penelitian tentang pengetahuan pencegahan penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang memiliki pengetahuan baik 8 responden (6,7 %), yang memiliki pengetahuan cukup 38 responden (31,6 %), yang memiliki pengetahuan kurang 74 responden (61,6 %). Hasil penelitian tentang pengetahuan gejala penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang memiliki pengetahuan baik 17 responden (14,2 %), yang memiliki pengetahuan cukup 49 responden (40,8 %), yang memiliki pengetahuan kurang 54 responden (45 %). Penelitian ini menyimpulkan bahwa diperoleh persentase pengetahuan responden tentang aspek penyakit meliputi: penyebab, pencegahan, gejala. Responden memiliki pengetahuan yang baik sebanyak 5 responden (4,2 %), memiliki pengetahuan cukup 64 responden (53,3 %) dan memiliki pengetahuan kurang 51 responden