ABSTRAK
Obat generik banyak dinilai sebagai obat dengan kualitas rendah karena kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai obat generik menjadi faktor utama yang membuat obat generik kurang dimanfaatkan. Berdasarkan RISKESDAS tahun 2013 pengetahuan rumah tangga tentang obat generik secara nasional terdapat 31,9% rumah tangga yang mengetahui atau pernah mendengar obat generik. Sejak diberlakukannya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada 1 Januari 2014, permintaan obat generik sangat meningkat pesat dan di perkirakan pasar obat JKN bisa meningkat 3 kali lipat. Survei pendahuluan dilakukan kepada warga RW 10 Kelurahan Tugu Kecamatan Cimanggis Depok tentang pengetahuan obat generik, dari 30 warga 80% warga memiliki pengetahuan kurang baik tentang obat generik dan 20% warga memiliki pengetahuan yang baik. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan masyarakat mengenai obat generik di RW 10 Kelurahan Tugu Kecamatan Cimanggis Depok. Penelitian ini mengambil 20% dari jumlah KK dimasing-masing RT dengan rentang usia antara 17 sampai 65 tahun dengan total sampel 259 responden. Dari penelitian ini di peroleh hasil bahwa sebanyak 24 responden (10%) memiliki pengetahuan yang baik, sedangkan yang memiliki pengetahuan cukup sebanyak 129 orang (50%), dan yang memiliki pengetahuan kurang diperoleh data sebanyak 103 orang (40%). Sumber informasi mengenai obat generik yang paling banyak terdapat dari keluarga dan kerabat sebanyak 88 orang (34%). Berdasarkan hasil penelitian, pengetahuan warga RW 10 Kelurahan Tugu Kecamatan Cimanggis Depok tentang obat generik masuk dalam kategori cukup sebanyak 129 orang dengan presentase (50%) dari total jumlah responden.