ABSTRAK Resep adalah sarana komunikasi yang profesional antara dokter, apoteker, dan pasien. Yang berhak menulis resep adalah dokter, dokter gigi, dan dokter hewan. Invocatio, inscriptio, praescriptio, signatura, subscriptio merupakan bagian dari resep. Dalam penulisan resep, dokter perlu memahami adanya titik-titik rawan dalam penulisan resep. Resep harus ditulis dengan lengkap dan jelas untuk menghindari adanya salah persepsi antara dokter penulis resep dan apoteker. Apabila dokter menulis resep tidak sesuai prosedur dan pemilihan obat yang tidak tepat maka pengobatan menjadi tidak efektif dan tidak aman bagi pasien, dapat mengakibatkan kambuhnya penyakit dan masa sakit memanjang, serta menyebabkan membengkaknya biaya pengobatan pasien. Hal ini disebabkan karena ketidakseimbangan antara dokter dan jumlah pasien, yang dapat menyebabkan ketidaklengkapan penulisan resep yang berpotensi dapat menimbulkan kesalahan medikasi (medication error) yang bisa berakibat fatal bagi pasien. Apotek merupakan sarana distribusi yang secara langsung menyalurkan obat kepada masyarakat dan mempunyai peranan penting dalam pelayanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kelengkapan administratif resep UGD di RS. Port Medical Center Jakarta Utara pada periode Januari-Maret 2019. Karya tulis ilmiah ini termasuk jenis penelitian non-eksperimental dengan metode deskriptif kuantitatif yang bersifat retrospektif dengan teknik pengambilan data total sampling dari resep-resep UGD di RS. Port Medical Center Jakarta Utara. Persentase ketidaklengkapan resep UGD di RS. Port Medical Center Jakarta Utara pada periode Januari-Maret 2019 pada variabel invocatio sebesar 0% sebanyak 0 lembar resep, bagian inscriptio sebesar 15,43% sebanyak 314 lembar resep, bagian signatura sebesar 12,68% sebanyak 258 lembar resep, bagian praescriptio sebesar 9,24% sebanyak 188 lembar resep, pada bagian subscriptio sebesar 20,79% sebanyak 423 lembar.