Detail Cantuman
Advanced Search
Lap. KTI
Identifikasi Kandungan Flavonoid yang Terdapat Pada Ekstrak Metanol Daun Bintaro (Cerbera Manghas) Secara Kualitatif
ABSTRAK Salah satu tanaman yang banyak dan mudah ditemui yaitu tanaman Bintaro(Cerbera Manghas). Habitat aslinya adalah daerah pantai dan hutan mangrove (bakau). Dari sekian banyak jenis tanaman yang tumbuh di Indonesia, tanaman bintaro adalah salah satu tanaman yang menarik untuk diteliti. Bintaro termasuk tanaman genus cerbera dari family Apocynaceae. Bintaro adalah tumbuhan (pohon) bernama latin (Cerbera manghas) Namun kini Bintaro banyak ditanam sebagai pohon penghijauan penyerap karbondioksida..Tanaman Bintaro tersebar luas di kawasan tropis indo fasifik termasuk Indonesia. Bintaro Beracun Tapi Mengandung Biofuel. Hampir seluruh bagian tanaman Bintaro mengandung racun cerberin. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan hasil skrinning Fitokimia ekstrak metanol daun bintaro mengandung Flavonoid, saponin, tannin, dan sterol. Ekstrak methanol daun bintaro memiliki kandungan kimia yang dapat berguna sebagai anti kanker payudara dan ovarium. Selain itu, bermanfaat juga sebagai obat pencahar. Flavonoid serupa dengan antioksidan, yang memiliki beragam manfaat untuk tubuh, seperti dapat memperbaiki sel yang rusak akibat radikal bebas. Flavonoid adalah senyawa yang terdiridari 15 atom karbon yang umumnya tersebar di dunia tumbuhan. Lebih dari 2000 flavonoid yang berasal dari tumbuhan telah diidentifikasi, Suplemen flavonoid juga diduga bisa mengurangi risiko kanker, hipertensi, dan diabetes. Ada dua macam metode ekstraksi pada pengambilan senyawa berkhasiat yang terdapat pada simplisia dengan menggunakan pelarut yaitu cara panas dan cara dingin. Metode perkolasi merupakan salah satu metode penarikan yang dapat menarik senyawa flavonoid yang terdapat pada simplisia daun Bintaro(Cerbera Manghas). Penelitian dilaksanakan di laboratorium Fitokimia Akademi Farmasi IKIFA dimulai pada Maret 2019 sampai Agustus 2019 Penelitian dilakukan dengan cara mengekstraksi simplisia daun bintaro(Cerbera Manghas) secara perkolasi untuk kemudian dilihat bercak noda pada kromatografi lapis tipis di bawah sinar UV. hasil peneltian menunjukkan bahwa nilai rendemen ekstrak perkolasi 41% dan nilai Rf 0.85. Berdasarkan perhitungan Rf diduga mengandung kuersetin namun warna yang dihasilkan dibawah sinar UV berbeda antara sampel dengan baku pembanding.
Ketersediaan
KTI-237-2019 | Tersedia |
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
KTI-237-2019
|
Penerbit | : ., 2019 |
Deskripsi Fisik |
54 Hal
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
3422116203
|
Klasifikasi |
KTI-237-2019
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain