ABSTRAK

Zat pewarna adalah bahan tambahan makanan yang dapat memperbaiki warna pada makanan agar terlihat menarik. Zat pewarna alami dapat digunakan dalam pengolahan pangan, tetapi tidak dengan pewarna sintesis seperti Rhodamin B. Pemerintah Indonesia melalui Permenkes RI No 28 tahun 2004 melarang penggunaan Rhodamin B pada makanan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kandungan Rhodamin B pada ketigabelas saos bakso tusuk yang dijual di Sekolah Dasar Kecamatan Pondok Gede. Identifikasi pewarna Rhodamin B ini telah dilakukan dengan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan Spektrofotometri UV-Vis. KLT merupakan teknik pemisahan campuran komponen dimana pemisahan terjadi karena perbedaan afinitas masing-masing komponen terhadap fase diam dan fase gerak. Sampel akan dilakukan penarikan warna terlebih dahulu dengan benang wol, hasil dari penarikan untuk pengujian Kromatografi Lapis Tipis (KLT) dan Spektrofotometri UV-Vis. Hasil kromatografi dilihat dengan lampu ultraviolet 254 nm dan 366 nm kemudian dilakukan spektrofotometri dengan mengukur panjang gelombang. Hasil penelitian, menunjukkan nilai Rf pada sampel tidak sama dengan nilai Rf standar Rhodamin B dan hasil absorbansi pada panjang gelombang sampel tidak sama dengan absorbansi pada panjang gelombang standar Rhodamin B. Analisis dengan Kromatografi Lapis Tipis dan Spektrofotometri menunjukan dari tigabelas sampel yang diperiksa tidak ada yang mengandung Rhodamin B pada saus, saran untuk masyarakat agar tetap waspada mengkonsumsi makanan.

Kata kunci : Saos, Rhodamin B, Kromatografi Lapis Tipis, Spektrofotometri UV- Vis