ABSTRAK Penggunaan zat warna sudah semakin luas, terutama untuk makanan, minuman dan bahan pembuatan kosmetik. Zat warna sintetik lebih sering digunakan karena keuntungannya antara lain stabilitasnya lebih tinggi dan penggunaannya dalam jumlah kecil sudah cukup memberikan warna yang diinginkan, namun penggunaan zat warna sintetik dapat mengakibatkan efek samping yang menunjukkan sifat karsinogenik. Adanya batasan pada penggunaan beberapa macam zat warna sintetik mengakibatkan pentingnya penelitian terhadap zat warna alami. Beras berwarna memiliki pigmen atau zat warna. Beras hitam organik merupakan varietas lokal yang mengandung pigmen, berbeda dengan beras putih atau beras warna lain. Beras hitam memilikki pericarp, aleuron dan endosperm yang berwarna merah, biru, ungu pekat, warna tersebut menunjukkan adanya kandungan antosianin. Antosianin adalah pigmen yang larut dalam air bertanggungjawab terhadap warna biru, ungu, violet, magenta, merah dan oren. Kandungan antosianin pada beras hitam dapat ditarik menggunakan etanol dengan persentase antara 10-90% dan penambahan asam klorida 1N dengan volume antara 0-1 mL. Metode dan jenis penelitian yang di gunakan deskriptif. Sampel beras hitam organik diperoleh dari pertanian di daerah Bantul Jogjakarta. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan stabilitas hasil ekstraksi zat warna alami yang dihasilkan dari beras hitam organik dengan metode maserasi (yaitu penyaringan sederhana yang dilakukan dengan perendaman beras hitam organik dalam etanol 96% dan asam klorida 1N dengan waktu maserasi selama 2 jam pada suhu 30?) dengan harapan mendapatkan kandungan terbaik antosianin yang diprediksi 624,27mg ekstrak.