ABSTRAK Bakso merupakan salah satu makanan yang digemari oleh masyarakat di Indonesia, baik anak-anak hingga orang dewasa. Bakso memiliki kandungan protein karena bahan baku utamanya berasal dari daging. Disamping itu, terdapat pula bahan baku tambahan yaitu tepung pati, garam, penyedap, dan pengawet. Bahan pengawet yang sering disalahgunakan sebagai bahan baku tambahan bakso seperti boraks dan formalin, dimaksudkan agar bakso bisa bertahan lama 3 hari sampai 1 minggu dan membuat tekstur bakso kenyal. Penggunaan boraks dan formalin tidak langsung mengalami dampak buruk bagi kesehatan tetapi senyawa tersebut akan diserap dalam tubuh secara perlahan. Penggunaan borak dan formalin dapat menyebabkan anemia, demam, diare, kerusakan system saraf pusat, kerusakan ginjal, kanker saluran cerna, pingsan bahkan kematian. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi senyawa boraks dan formalin pada bakso yang dijual di Rawamangun Jakarta Timur. Metode yang digunakan deskriptif dengan pengujian uji nyala dan uji reaksi warna. Hasil yang diharapkan menggunakan metode penelitian yang digunakan dapat mengidentifikasi senyawa boraks dan formalin pada bakso yang dijual di Rawamangun Jakarta Timur.