ABSTRAK Rumah sakit diminta menyiapkan dan menyerahkan obat dalam lingkungan yang aman bagi pasien, petugas dan lingkungan serta untuk mencegah kontaminasi obat-obat beresiko tinggi, tempat penyiapan obat harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan, guna menjamin pendistribusian ketersediaan sediaan farmasi. Rumah sakit harus menentukan sistem distribusi yang dapat menjamin terlaksananya pengawasan dan pengendalian sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis di unit pelayanan farmasi guna menghindari retur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persentase alasan pengembalian (retur) obat dan alkes di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading periode bulan Januari- Desember 2019. Berdasarkan laporan bulanan rekap retur melalui program komputerisasi peresepan online yang dimiliki Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading yaitu program HIS dengan menu apotik5 rawat inap. Penelitian ini merupakan penelitian non-ekperimental, yang bersifat deskriptif. Data dikumpulkan secara retropektif yaitu dengan mengamati dan mengevaluasi data yang berasal dari laporan bulanan retur obat di unit rawat inap. Populasi dan sampel dari penelitian ini adalah seluruh lembar retur obat dan alkes pasien rawat inap Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading periode Januari?Desember 2019, yang telah dibuat menjadi laporan bulanan retur obat dan alkes rawat inap yang terdapat pada program HIS apotik 5 unit rawat inap. Dari 3 alasan retur paling tinggi dengan alasan pulang, dengan demikian lembar form retur harus lebih terperinci dengan mencamtumkan alasan-alasan retur dengan lebih lengkap. Peningkatan komunikasi antara tenaga kesehatan sehingga informasi akan cepat sampai untuk menghindari terjadinya retur.