ABSTRAK

Bayi dan balita merupakan masyarakat yang rentan untuk terserang berbagai penyakit khususnya penyakit infeksi. Masa balita merupakan masa yang sangat peka terhadap lingkungan dan masa ini sangat pendek serta tidak dapat diulang. Salah satu penyebab kematian tertinggi pada bayi dan balita adalah akibat penyakit infeksi saluran pernafasan akut atau ISPA. Karakteristik penduduk dengan ISPA yang tertinggi terjadi pada kelompok umur 1 sampai 3 tahun yaitu sebesar 25,8%. Pada tahun 2014 kasus ISPA pada balita tercatat sebanyak 11,326 kasus atau 22,94%, kemudian pada tahun 2015 kasus ISPA pada balita meningkat menjadi 13,384 kasus atau 27,11%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil peresepan obat ISPA pada pasien MTBS di Puskesmas Kelurahan Cipinang Besar Utara Kecamatan Jatinegara periode Januari sampai Maret 2017. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif evaluatif dan dilakukan secara retrospektif berdasarkan lembar resep. Penelitian dilakukan dengan mengumpulkan resep yang mengandung obat ISPA dengan atau tanpa obat penyertanya serta identitas pasien MTBS berdasarkan umur dan jenis kelamin, kemudian dihitung jumlah dan persentasenya. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan obat ISPA yang paling banyak digunakan yaitu Pereda Batuk sebanyak 4.019 jumlah obat (35,20%), penggunaan obat penyerta yang paling banyak digunakan yaitu Vitamin sebanyak 5.295 jumlah obat (83,83%), identitas pasien MTBS berdasarkan jenis kelamin didominasi pada perempuan sebanyak 583 lembar resep (50,26%) serta berdasarkan umur didominasi pada kategori batita sebanyak 629 lembar resep (54,22%).


Kata kunci: obat ISPA, pasien MTBS, lembar resep, Puskesmas Kelurahan Cipinang Besar Utara Kecamatan Jatinegara.