ABSTRAK Salah satu pelayanan terpenting di Klinik Nayaka Husada 02 Gatot Subroto Jakarta adalah pelayanan kefarmasian yang melayani resep dari Rumah Sakit untuk pasien Asuransi Nayaka sehingga menjadi salah satu keuntungan besar untuk perusahaan. Di Klinik Nayaka Husada 02 Gatot Subroto Jakarta dalam melakukan persediaan obat belum pernah menganalisis berdasarkan nilai pemesanan dan nilai pemakaian melalui metode tertentu sehingga didapat data penumpukan obat sebanyak 398 item obat (27%) dan obat expired date sebanyak 16 item (1,068%) yang dapat menyebabkan kerugian perusahaan. Maka dalam penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis pengelolaan persediaan obat dengan Metode Pareto (ABC) berdasarkan nilai pemesanan dan nilai pemakaian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian dasar, menggunakan metode deskriptif dengan pengumpulan data dan memberikan gambaran atau penegasan suatu konsep. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kelompok A 144 item obat dengan nilai pemesanan 74,91% sebesar Rp. 2.417.666.324,- Kelompok B 239 item obat dengan nilai pemesanan 20,08% sebesar Rp. 648.235.042,- dan kelompok C 1115 item obat dengan nilai pemesanan 5,01% sebesar Rp. 161.693.241,-. Kelompok A 141 item obat dengan nilai pemakaian 75,02% sebesar Rp. 1.939.119.090,- Kelompok B 238 item obat dengan nilai pemakaian 19,97% sebesar Rp. 516.058.930,- Kelompok C 1119 item dengan nilai pemakaian 5,01% sebesar Rp. 129.586.436,-. Hasil analisis dari nilai pemesanan dan nilai pemakaian didapat 14 item obat (9,655%) yang tidak cocok di kelompok A, 42 item obat (17,427%) yang tidak cocok di kelompok B, 33 item obat (2,954%) yang tidak cocok di kelompok C.