ABSTRAK Menurut Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS) ada 6 sasaran keselamatan pasien, yang menjadi poin utama dalam menilai apakah pelayanan yang dilakukan di Rumah Sakit sudah berorientasi pada pasien adalah meningkatkan keamanan obat yang harus diwaspadai (High Alert Medication). High Alert medication adalah obat yang harus diwaspadai karena sering menyebabkan terjadi kesalahan-kesalahan serius (sentinel event) dan obat yang berisiko tinggi menyebabkan reaksi obat yang tidak diinginkan. LASA adalah obat yang terlihat mirip dan pengucapan mirip. Penyimpanan adalah suatu kegiatan menyimpan dan memelihara dengan cara menempatkan sediaan farmasi dan BMHP (Bahan Medis Habis Pakai) yang diterima pada tempat yang dinilai aman dari pencurian serta gangguan fisik yang dapat merusak mutu obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penyimpanan obat LASA (Look Alike Sound Alike) dan High Alert di Depo Farmasi Rawat Inap RS X Jakarta berdasarkan penempatan, pelabelan dan penyimpanan berdasarkan suhu yang sesuai dengan Standar Prosedur Operasional (SPO) di Rumah Sakit X Jakarta. Metode yang digunakan adalah metode Deskriptif. Populasi dan Sampelnya adalah semua obat LASA dan high alert yang tersedia di Depo Farmasi Rawat Inap. Data diperoleh dari hasil pemantauan sesuai dengan SPO (Standar Prosedur Operasional) di Rumah Sakit X Jakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa presentase kesesuaian penyimpanan obat LASA (Look Alike Sound Alike) dan high alert, yaitu: Penempatan obat LASA (Look Alike Sound Alike) (93%) dan high alert (100%), Pelabelan obat LASA (Look Alike Sound Alike) (100%) dan high alert (92%), dan penyimpanan berdasarkan suhu untuk obat LASA (Look Alike Sound Alike) (100%) dan high alert (100%). Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penyimpanan obat LASA dan high alert di Depo Farmasi Rumah Sakit X Jakarta masih ada yang belum sesuai dengan Standar Prosedur Opersional.