ABSTRAK

Berbicara masalah pasar, khususnya pasar tradisional Badan BPOM turut berperan serta
dalam mewujudkan pasar tradisional yang nyaman, khususnya terkait keamanan pangan,
produk pangan yang dijual di pasar salah satunya adalah jajanan pasar. Berdasarkan BPOM,
di Indonesia terdapat sekitar 20 juta kasus keracunan pangan per tahun. Badan BPOM
Palembang juga menemukan jajanan pasar kue apem dan sejumlah makanan lainnya
mengandung zat formalin. BTP (Bahan Tambahan Pangan) yang sering digunakan dalam
pengolahan makanan adalah bahan pengawet seperti formalin. Tujuan dari penelitian adalah
untuk mengetahui ada tidaknya senyawa formalin pada kue yang di jual di Pasar Perumnas
Klender Jakarta Timur. Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk
membuktikan adanya senyawa zat formalin pada jajanan pasar di Pasar Perumnas Klender
Jakarta Timur dengan menggunakan metode kualitatif dengan pereaksi schiff, karena relatif
murah dan mudah penggunaannya untuk uji formalin, pereaksi ini dipilih sebagai pereaksi
utama untuk mendeteksi formalin karena mempunyai hasil warna yang paling baik. Pada
penelitian ini dilakukan pengambilan sampel pada bulan Juni 2022 secara purposive sampling
dengan jumlah kue sebanyak 3 sampel yaitu kue apem, kue cucur dan kue putu ayu.
Berdasarkan hasil pengujian formalin dapat dilihat bahwa ketiga sampel tersebut menandakan
bahwa tidak adanya formalin yang terbentuk dengan ditunjukkan tidak terjadinya perubahan
reaksi warna. Jika ketiga sampel kue tersebut mengandung formalin maka akan menimbulkan
reaksi warna merah keunguan. Pada penelitian ini didapatkan bahwa sampel kue apem, kue
cucur dan kue putu ayu yang berasal dari Pasar Tradisional Perumnas Klender Jakarta Timur
tidak mengandung senyawa formalin yang ditandai tidak terbentuknya perubahan warna
merah keunguan pada sampel yang diuji di Laboratorium Kimia STIKes IKIFA.

Kata kunci: Formalin, Jajanan pasar, Pereaksi schiff