ABSTRAK
Mie adalah salah satu makanan yang sering dikonsumsi masyarakat karena pengolahannya praktis, harganya relatif murah dan terjangkau. Zat warna umumnya ditambahkan ke dalam makanan dengan tujuan untuk membuat makanan tersebut menjadi lebih menarik, tetapi tidak semuanya aman untuk dikonsumsi. Methanyl yellow merupakan salah satu pewarna sintetis yang dilarang digunakan dalam pangan. Senyawa ini bersifat iritan sehingga jika tertelan dapat menyebabkan iritasi saluran cerna. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kandungan pewarna sintetis methanyl yellow pada mie basah yang dijual di Pasar Jatinegara Jakarta Timur. Total sampel yang diteliti adalah 5 sampel yang terdiri dari 2 sampel bermerek dan 3 sampel yang tidak bermerek. Sampel-sampel tersebut diberi kode A-E. Tahap awal yang dilakukan adalah mengekstraksi zat warna pada mie basah dengan menggunakan bulu domba. Hasil ekstraksi yang didapat diidentifikasi dengan metode reaksi warna dan kromatografi lapis tipis (KLT). Dari identifikasi yang telah dilakukan terhadap kelima sampel diperoleh hasil untuk reaksi warna dengan menggunakan pereaksi asam klorida pekat, asam sulfat pekat, dan natrium hidroksida 2N tidak menunjukkan warna yang sesuai dengan baku pembanding (methanyl yellow). Sedangkan dengan metode kromatografi lapis tipis didapatkan hasil untuk baku pembanding secara visual menghasilkan warna jingga dengan tinggi bercak 6,3 cm dan tinggi eluen 7 cm serta didapat harga Rf 0,9. Dan untuk kelima sampel hanya ada satu sampel dengan kode E yang meninggalkan bercak berwarna kuning jika dilihat secara visual dengan tinggi bercak 4,8 cm dan tinggi eluen 7 cm serta didapat harga Rf 0,68. Penelitian ini menyimpulkan bahwa mie basah yang dijual di Pasar Jatinegara Jakarta Timur tidak menunjukkan adanya kandungan pewarna sintetis yang dilarang yaitu methanyl yellow .

Kata kunci : Methanyl Yellow, Mie Basah, Reaksi Warna, Kromatografi Lapis