ABSTRAK

Pelayanan instalasi farmasi yang bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan sesuai dengan tingkat kepuasan pasien atau konsumen, serta penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan yang telah ditetapkan, karena 25% kesembuhan pasien di harapkan diperoleh dari kenyamanan serta baiknya pelayanan apotek, sedangkan 75% berasal dari obat yang digunakan pasien. IFRS merupakan suatu bagian atau unit atau divisi yang menangani pelayanan kefarmasian. Dimana, salah satu tujuan dari pelayanan farmasi adalah melaksanakan Pelayanan Informasi Obat (PIO). Pelayanan farmasi yang diberikan di Instalasi khususnya pelayanan PIO, diharapkan pasien akan dapat memberikan penilaian tersendiri terhadap pelayanannya di Instalasi Farmasi RS tersebut. Jika pelayanan yang diberikan sesuai dengan yang dikehendaki, maka pasien akan merasa puas, jika yang terjadi sebaliknya maka akan menyebabkan image negatif terhadap rumah sakit tersebut, yang akan mengakibatkan menurunnya jumlah pasien akhirnya akan menyebabkan pengurangan keuntungan. Pasien yang merasa puas dengan jasa pelayanan yang diterimanya akan memperlihatkan kecenderungan yang besar untuk menggunakan kembali jasa yang ditawarkan oleh pemberi jasa tersebut dimasa yang akan datang. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan PIO dengan resep rawat jalan oleh tenaga teknis kefamasian di instalasi farmasi RS ANNA Pekayon di bagian BPJS?. Tingkat kepuasan pasien di Rumah Sakit ANNA Pekayon rata-rata yang paling banyak adalah yang berjenis kelamin wanita (69,7%) dan yang paling sedikit menjawab dengan tingkat pendidikan SMA (66,6%).

Kata Kunci : Rumah Sakit, Tenaga Teknis Kefarmasian, pasien, PIO