ABSTRAK


Pedagang Besar Farmasi adalah perusahaan berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan kefarmasian di bidang pengelolaan obat antara lain bertujuan untuk menjamin tersedianya obat dengan jenis dan jumlah yang tepat sesuai dengan kebutuhan, dengan mutu terjamin dan tersebar secara merata serta teratur sehingga mudah diperoleh pada tempat dan waktu yang tepat, serta meningkatkan ketepatan, kerasionalan dan efisiensi penggunaan obat, permintaan Rumah Sakit kepada PBF PT X mengalami peningkatan yang dikarenakan banyaknya penggunaan obat yang dibutuhkan. Akan tetapi, stok obat di PBF PT X tidak seimbang dengan permintaan yang ada, sehingga permintaan rumah sakit ada yang tidak terpenuhi. Walaupun pengadaan obat sudah disusun, namun masih di temukan kejadian kekosongan obat di PBF PT X seperti dilihat dari data obat yang terkirim, jumlah permintaan obat Rumah Sakit Y pada bulan April 2018 sebesar 1299 item dan terkirim sebesar 1236 item, sedangkan sisanya 63 item obat masuk kedalam laporan obat yang tidak terpenuhi. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kesesuaian permintaan dan pengadaan obat di PBF PT X periode April – Juni 2018. Metode dalam penelitian ini menggunakan Metode Deskriptif dengan pengambilan data menggunakan data sekunder. Teknik pengambilan sampel yang di gunakan dalam penelitian ini dengan cara Total Sampling, di mana sampel adalah seluruh permintaan obat Rumah Sakit Y selama tiga bulan. Hasil dalam penelitian ini adalah jumlah obat dan injeksi yang tidak terpenuhi pada bulan April 2018 sebesar 4.84%, pada bulan Mei 2018 sebesar 4.61% dalam hal ini jumlah obat yang tidak terpenuhi berkurang sebesar 0.23%. serta bulan Juni 2018 jumlah obat yang tidak terpenuhi sebesar 9.25%, kenaikan jumlah obat yang tidak terpenuhi pada bulan Juni mengalami kenaikan sebesar 4.64%. Sedangkan pada obat dan injeksi generik, persentase yang tidak terpenuhi selama tiga bulan selalu mengalami peningkatan. Pada bulan April 2018 berjumlah 8.57%, dan bulan Mei 2018 sebesar 12.76%, serta bulan Juni 2018 sebesar 18.57%. Besarnya persentase obat yang tidak terpenuhi disebabkan kurangnya evaluasi pengadaan dan ketepatan penentuan maksimal persediaan, belum sesuainya sistem komputerisasi yang di gunakan, perencanaan pembelian yang di gunakan berdasarkan pengeluaran obat perhari, dan belum ditunjuknya sumber daya manusia yang bertugas terhadap pelaksanaan kerjasama antara PBF PT X dengan distributor dan pengendalian persediaan obat di PBF PT X.