ABSTRAK

Infeksi bakteri yang harusnya mudah untuk diobati dengan antibiotik menjadi sulit karena adanya resistensi bakteri. Angka perawatan dirumah sakit menunjukkan bahwa infeksi yang disebabkan oleh bakteri resisten lebih tinggi. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Centers for Disease Control and Prevention (CDC) 2013 setiap tahun sebanyak 2 juta manusia terkena infeksi yang resisten terhadap satu atau beberapa antibiotik. Antibiotik cefixime di Apotek Pratista Pharma diberikan untuk infeksi saluran napas. Cefixime merupakan kemoterapeutik yang bersifat antibakteri, dimana harus tepat dosis, aturan pakai maupun cara penggunaannya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persentase ketepatan dosis serta ketepatan frekuensi pemberian antibiotik. Penelitian ini menggunakan penelitian non eksperimental, yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Hasil penelitian yang dilakukan berdasarkan resep yang mengandung antibiotik cefixime di Apotek Pratista Pharma terdapat 201 resep dan diketahui hasilnya adalah jenis penyakit terbanyak pada periode Januari-Desember 2016 adalah ISPA disertai komplikasi 59 kasus (29,35%), Rhinitis Alergi 38 kasus (18,91%) dan Rhinobronkhitis 27 kasus (13,43%). Peresepan obat ISPA yang tepat dosis dan tepat frekuensi pemberian berdasarkan penyakitnya adalah Bronkhitis 100%, sedangkan resep yang tepat dosis sebanyak 136 resep (68%) dan tepat frekuensi pemberian sebanyak 130 resep (65%).

Kata kunci : studi pemberian, antibiotik cefixime, penyakit ISPA, Apotek Pratista Pharma, tepat dosis, tepat frekuensi pemberian.