No image available for this title

Lap. KTI

Gambaran Peresepan Obat Dispepsia di Klinik Pratama Cita Sehat Periode Oktober - Desember 2018



ABSTRAK
Pada akhir ? akhir ini, sudah banyak penyakit yang secara langsung dapat berpengaruh pada menurunnya derajat kesehatan masyarakat, salah satunya gangguan pada saluran pencernaan. Salah satu gangguan pencernaan adalah dispepsia. Dispepsia adalah suatu keluhan atau kumpulan gejala yang terdiri dari nyeri atau rasa tidak nyaman di epigastrum, mual, muntah, kembung, cepat kenyang, rasa perut penuh dan sendawa. Pada Januari 2014 ? Februari 2015 di Indonesia, sejumlah 267 pasien yang dilibatkan dalam penelitian di Jawa, Papua, Sulawesi, Borneo dan Sumatera memiliki gejala dispepsia dan terdapat 22,1% diantarannya terinfeksi oleh Helicobacter pylori. Klinik Pratama Cita Sehat merupakan salah satu klinik yang melayani dan menangani berbagai masalah kesehatan dalam masyarakat termasuk salah satu penyakit dispepsia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran peresepan obat dispepsia pada pasien di Klinik Pratama Cita Sehat periode Oktober ? Desember 2018. Obat dispepsia terdiri dari 5 golongan yaitu antasid, penghambat sekresi asam, proton pump inhibitor, obat yang meningkatkan pertahanan mukosa lambung dan analog prostaglandin. Antasid dibagi menjadi 2 yaitu antasida sistemik dan non sistemik. Golongan penghambat sekresi asam yaitu H2- blockers seperti simetidin, ranitidin, famotidin, roksatidin dan nizatidin. Golongan obat PPI yaitu omeprazol, lansoprazol, pantoprazol dan esomeprazol. Obat yang meningkatkan pertahanan mukosa lambung yaitu sukralfat dan obat golongan analog prostaglandin yaitu misoprostol. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif dengan pengambilan sampel menggunakan total sampling. Penelitian dilakukan terhadap 462 lembar resep yang memenuhi kriteria sampel. Hasil penelitian ini menunjukkan zat aktif ranitidin paling banyak diresepkan yaitu sebanyak 383 jumlah resep dengan persentasi 67,55%. Golongan obat dispepsia Antagonis Reseptor H2 paling banyak diresepkan yaitu sebanyak 383% dengan persentasi 67,55%. Bentuk sediaan obat tablet paling banyak diresepkan yaitu sebanyak 398 jumlah resep dengan persentasi 70,19%. Obat penyerta vitamin paling banyak diresepkan yaitu sebanyak 220 jumlah resep dengan persentasi 43,39%. Saran yang dilakukan untuk penelitian ini adalah peneliti selanjutnya harus melakukan peresepan obat dispepsia dengan menggunakan data rekam medis serta melakukan pengecekan pada peresepan obat selain golongan obat dispepsia di Klinik Pratama Cita Sehat.


Ketersediaan

KTI-251-2019Tersedia

Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
KTI-251-2019
Penerbit : .,
Deskripsi Fisik
50 Hal
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
3422116277
Klasifikasi
KTI-251-2019
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this