ABSTRAK
Sejumlah 103.860 atau 294.959 Rumah Tangga (RT) di Indonesia menyimpan obat untuk swamedikasi, dengan proporsi tertinggi di DKI Jakarta (56,4%) dan terendah di Nusa Tenggara Timur (17,2%). Hasil survey penelitian Gitawati (2014) juga menunjukkan bahwa rata-rata 5 jenis obat disimpan dirumah. Dengan mayoritas obat analgetik & NSAID. Penyimpanan obat yang kurang tepat menjadi faktor resiko penggunaan obat yang tidak rasional dan dapat memicu masalah terkait obat termasuk resiko terjadinya medication error. Selain itu juga dapat terdegradasinya zat aktif pada obat tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Penyimpanan Obat di Rumah pada Masyarakat Lingkungan RT 009 RW 005 Kelurahan Duren Sawit Jakarta Timur Periode Maret 2019. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-kuantitatif. Teknik pengambilan sampel menggunakan Total Sampling yaitu masyarakat yang bertempat tinggal di lingkungan RT 009 RW 005. Alat yang digunakan lembar kerja data dan handphone. Pengumpulan data dilakukan berdasarkan data primer berupa lembar kerja data, hasil yang didapatkan sebanyak 125 responden. Analisis yang digunakan analisis unvariat. Berdasarkan tempat penyimpanan obat, Masyarakat RT 009 RW 005 Kelurahan Duren Sawit paling banyak di dalam kulkas sebanyak 61 responden dengan jumlah 258 obat dan paling sedikit di dalam lemari baju sebanyak 1 responden dengan jumlah 6 obat. Masyarakat RT 009 RW 005 Kelurahan Duren Sawit paling banyak menyimpan obat dengan jumlah 1-5 item obat sebanyak 75 responden (60%) dan paling sedikit >10 item obat sebanyak 6 responden (6,8%). Berdasarkan sumber mendapatkan obat, Masyarakat RT 009 RW 005 Kelurahan Duren Sawit paling banyak menyimpan obat yang berasal dari apotek sebanyak 120 responden dengan jumlah 564 obat dan paling sedikit berasal dari supermarket sebanyak 3 responden dengan jummlah 3 obat. Berdasarkan kedaluwarsa obat, Masyarakat RT 009 RW 005 Kelurahan Duren Sawit paling banyak menyimpan obat belum kedaluwarsa sebanyak 602 obat (97,89%) dan yang sudah kedaluwarsa sebanyak 1 obat (0,16%).